Lilypie 2nd Birthday PicLilypie 2nd Birthday Ticker

 

Mengatasi Masalah dengan Masalah
25. Mai 2007

Tulisan ini adalah tulisan copy paste ( anak kuliahan dah doyannya masih copy paste ajaaa hihihi, tapi dah izin kook) dari salah seorang motivator di TDA Bpk.Fauzi Rachmanto. Hayoo siaapa yang berasa dengan tulisan di bawah kirim2 parcel yah ke rumah ..LOHH!! hihi. Buat saya pribadi sih nyentil haha ketauan deh gw lagi punya utang hehe. Tulisan nya panjang? tenaaang gak rugi lwooh baca ampe khatam.

Met' Baca deh..Smoga bisa meng-kinclongkan hati dan pikiran ^_^.. Smoga bermanfaat. Baca ampe tuntas baru anda dapat "hadiah" nya

=================================

Mengatasi Masalah dengan Masalah

Siapa yang pernah berhutang mohon tunjuk jari? Saya
yakin hampir semua yang membaca tulisan ini akan
tunjuk jari. Termasuk saya sendiri. Siapa yang pernah
punya masalah dengan hutang harap tunjuk jari? Nah,
sekarang banyak yang tidak tunjuk jari tapi malah
senyum-senyum. Mungkin ada yang teringat pengalaman
pribadinya, atau mungkin sulit untuk mengakuinya.
Meski kadang kita malu mengakuinya, saya yakin banyak
diantara kita yang pernah memiliki masalah dengan
hutang. Entah dari sekedar terlambat membayar kartu
kredit hingga tiap hari ditelpon petugas kartu kredit,
hingga didatangi debt collector yang kasar dan serem.

Untuk apa kita berhutang? Umumnya hutang digambarkan
sebagai "solusi atas masalah keuangan kita". Lihat
saja iklan2 produk perbankan, semua menggambarkan
hutang sebagai solusi. Hutang memang akan menjadi
solusi ketika kita bisa mengelola nya dengan benar.
Namun dapat menjadi masalah ketika tidak dikelola
dengan baik. Dan yang lebih penting lagi, ketika
hutang sudah menjadi masalah, bagaimana mengatasinya?

Bagi Anda yang pernah ada dalam posisi berhutang dan
merasakan beratnya membayar hutang, pasti ingat
alternatif apa yang kita pikirkan ketika hutang
menjadi masalah. Ya, berhutang lagi. Hampir selalu
begitu. Pengalaman saya bekerja di perbankan adalah
demikian. Sebagian besar debitur yang bermasalah, akan
mencoba mengatasi masalah dengan menambah hutang. Ini
sama saja mengatasi masalah dengan masalah. Hasilnya
ya masalah yang lebih besar.

Saya juga pernah dalam posisi berhutang, dan
Alhamdulillah dapat mengatasinya. Bagaimana saya bisa
menyelesaikan masalah saya dulu? Ternyata bukan dengan
berhutang lagi. Masalah ternyata tidak dapat
diselesaikan dengan masalah, namun harus diselesaikan
secara tuntas dari dalam ke luar (inside-out). Ibarat
pengobatan, harus dari dalam, baru manjur. Berikut
sharing pengalaman saya:

Jangan menghindar. Mengalami masalah dalam berhutang
itu wajar dan dapat diselesaikan. Jadi Anda jangan
sampai menghindar dari pemberi hutang. Semakin Anda
menghindar, masalah akan semakin besar. Hadapi dan
ajak bicara baik-baik. Tawarkan solusi dan ajak
diskusi. Mereka juga berkepentingan supaya Anda mampu
membayar hutang. Anda juga tidak perlu merasa dalam
posisi di bawah. Hubungan bisnis itu posisinya setara.
Para konglomerat yang punya hutang trilyunan saja (dan
nunggak bertahun-tahun!) kalau bernegosiasi dengan
pejabat pemerintah tampil super pe-de. Jadi kalau
hutang Anda masih puluhan atau ratusan juta ya santai
aja.

Jangan membuat pikiran kita terpaku dengan memikirkan
masalah hutang. Semakin dipikirkan, maka masalah akan
semakin berat
. Lagipula, suatu masalah tidak akan
selesai dengan dipikirkan. Sebagai ganti nya, mulailah
berpikir tentang peluang-peluang dan
kesempatan-kesempatan untuk memperoleh uang tambahan
TANPA BERHUTANG. Kalau kita berpikiran bahwa solusi
akan datang dengan cara mencari hutang lagi, maka itu
yang akan terjadi. Jadi stop memikirkan bahwa kita
akan menambah hutang untuk menutup hutang. Pikirkan
peluang.

Mungkin Anda akan protes, walah susah nih, bagaimana
caranya? Peluang apa? Hari ini mungkin Anda belum
kepikiran, tapi InsyaAllah Tuhan akan memberikan
pertolongan ketika Anda mulai berpikir tentang
peluang. Perhatikan sekitar Anda, adakah peluang untuk
menghasilkan uang tambahan secara halal dengan cepat?
Saya yakin pasti ada. Ketika kita mulai berpikir
tentang peluang, pintu rizki akan terbuka. Saya pernah
membuktikannya.

Terus bersyukur. Ini yang paling berat. Mana mungkin
dalam keadaan babak-belur "terjepit hutang" masih
bersyukur. Justru disini tantangannya. Tuhan Maha
Bijaksana. Pengalaman berhutang ini tentu ada
maksudnya. Saya yakin maksud tadi adalah baik untuk
Anda. Barangkali akan mengantarkan Anda pada posisi
yang jauh lebih baik. Maka tidak ada alasan untuk
tidak bersyukur. Tiap detik, tiap waktu, ucapkan rasa
syukur di hati dan di bibir. Caranya dengan
mengingat-ingat anugerah dari Tuhan yang sudah Anda
terima. Anak Anda yang lucu-lucu, pasangan Anda yang
baik, Pekerjaan Anda yang diperebutkan ribuan orang,
bisnis Anda yang Alhamdulillah masih berjalan, dan
banyak lagi. Ini penting untuk menjaga agar hati Anda
selalu dalam keadaan "feel good". Peluang tidak akan
datang kepada orang dengan pikiran yang suntuk dan
hati yang terus menggerutu. Ganti isi pikiran dan hati
Anda dengan rasa syukur yang mendalam.

Tetap berbahagia. Masalah serius yang saya amati dari
orang yang menghadapi masalah hutang adalah mereka
menjadi tidak bahagia. Mereka merasa jadi orang susah.
"Aura" susah ini terpancar keluar dan akhirnya mereka
canggung dalam berbisnis, akibatnya bisnis ya makin
susah. Anda harus selalu berbahagia. Hutang Anda
terjadinya di dunia "luar" Anda. Diri Anda yang ada di
dalam Anda tidak terpengaruh apapun yg terjadi di luar
sana. Kalau Anda mau bahagia, maka jadilah Anda
bahagia SEKARANG, apapun keadaan Anda. Dengan selalu
bahagia, "aura" bahagia Anda akan selalu terpancar
,
bahasa tubuh Anda akan enak, ngomong lancar, berbisnis
pun lancar. Susah dipahami ya? Hehehe … kalau gitu
praktekkan saja.

Ambil tindakan. Ketika ada peluang untuk mendapatkan
rizki tambahan tanpa berhutang, segera ambil tindakan.
Sekecil apapun itu. Kadang Tuhan bekerja dengan
misterius.
Hal-hal yg kelihatannya kecil dan sepele,
kadang menjadi besar dan membawa berkah di masa depan.
Jangan ada hari tanpa tindakan. Mulai setiap hari Anda
dengan semangat, karena Anda tahu akan melakukan apa
hari ini.

Pasrahkan. Dengan tetap berusaha, selalu pasrahkan
pada Tuhan penyelesaian terbaiknya. Let it God. Tuhan
Maha Tahu dan Bijaksana, pasti akan memberikan solusi
yang terbaik. Kadang Tuhan membayarkan hutang Anda
dengan cara yang unik, maka Anda harus selalu
open-minded.
Saya pernah melunasi hutang saya dengan
cara barter. Hutang saya, ternyata dapat saya tukar
dengan skill dan knowledge (software) yang zero cost
buat saya. Peluangnya datang begitu tiba-tiba, ketika
orang yang memberi hutang menanyakan dimana mencari
vendor suatu software yang dia perlukan. Langsung saya
sambar kesempatan ini dengan menyatakan bahwa saya
bisa memberikan. Besoknya langsung saya majukan
proposal. Dan ketika matanya terbelalak membaca angka
di proposal saya, saya berbaik hati memberikan secara
gratis, asal hutang saya dianggap nol. Kami langsung
berjabat tangan.

Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
Termasuk hutang. Bahkan masalah yang Anda hadapi
mungkin adalah salah satu bagian dari pembelajaran
Anda menjadi pebisnis besar. Kalau mengatasi hutang
puluhan juta saja tidak bisa bagaimana nanti jadi
konglomerat yang punya hutang ratusan milyar? Jadi
bagi yang sedang punya masalah dengan hutang, tetap
semangat, selalu bersyukur, dan selalu hadirkan
kebahagiaan di hati. InsyaAllah semua akan beres
. (FR)
( By. Fauzi Rachmanto )
Abi & Umi Zain | 1:44 PM